Pabrikan motor dikala ini mayoritas telah membekali produknya dengan ban tipe tubeless. Dibanding ban jenis tube biasa, ban tubeless memiliki sedikit keunggulan, sebab ban ini enggak langsung bocor bila tertusuk barang tajam.
Walaupun demikian, lelet laun ban tubeless di motor pula hendak bocor dengan sendirinya bila terus dibiarkan. Semacam dilansir dari halaman suzuki. co. id, konsumsi ban tubeless enggak 100 persen menjamin nyaman dari ranjau paku.
Buat paku yang berdimensi kecil, bisa jadi dapat diatasi dengan mengandalkan cairan anti bocor. Tetapi bila, paku ataupun barang tajam tersebut memiliki dimensi besar, ban dapat langsung bocor serta salah satunya sistem mengatasinya merupakan, dengan menambalnya langsung.
Biasanya sistem mengenali kebocoran ban dapat dicoba dengan memakai sabun ataupun dengan merendam ban di dalam air. Bila terdapat gelembung yang keluar, ban tersebut ditentukan bocor.
Tetapi bila paku telah tertancap lumayan dalam, umumnya hendak susah ditemui. Triknya dapat dengan sedikit mengeduk penggalan yang bocor, setelah itu cungkil paku tersebut gunakan tang buaya ataupun tang capit.
Oleh karena itu, walaupun telah memakai ban tubeless, detikers senantiasa wajib waspada terhadap ranjau paku. Bila membolehkan, membawa perlengkapan tambal spesial buat ban tubeless di dalam bagasi motor. Perlengkapan ini saat ini telah banyak di jual di pasaran dengan biayanya terjangkau.
Sedangkan itu Pegiat Komunitas Sapu Bersih( Saber), Rohim bin Sarman, mengatakan oknum penyebar paku berbeda dengan tambal ban biasa. Mereka umumnya enggan menambal ban, melainkan lebih suka melayani penggantian ban.
" Jika oknum penyebar paku umumnya maunya ditukar ban, tidak ingin nambal. Sebab untung dari jualan ban dalam baru lebih gede. Ban murah abal- abal biayanya Rp 15. 000, ia jual Rp 40. 000- 50. 000," ucap Rohim kepada detikcom.
" Apalagi anggota sahabat ojek online sempat digetok biayanya Rp 60. 000 di Gatsu( Gatot Subroto). Mereka biayanya nembak," sambungnya.
Ia menganjurkan, buat berjaga- jaga, pribadinya lebih menganjurkan bikers bawa seorang diri ban dalam di jok bila sewaktu- waktu harga penggantian ban digetok oknum.
" Ingin nyaman dianjurkan membawa ban dalam seorang diri. Sangat harga masang ban dalam Rp 10. 000, ataupun sangat mahal dipasangin Rp 20. 000. Nah jika terdapat tambal ban tidak ingin tambal, tidak ingin masang ban seorang diri, umumnya itu oknumnya," timpal Rohim yang telah 7 tahun lebih teratur menyisir jalanan dari ranjau paku ini.
Walaupun demikian, lelet laun ban tubeless di motor pula hendak bocor dengan sendirinya bila terus dibiarkan. Semacam dilansir dari halaman suzuki. co. id, konsumsi ban tubeless enggak 100 persen menjamin nyaman dari ranjau paku.
Buat paku yang berdimensi kecil, bisa jadi dapat diatasi dengan mengandalkan cairan anti bocor. Tetapi bila, paku ataupun barang tajam tersebut memiliki dimensi besar, ban dapat langsung bocor serta salah satunya sistem mengatasinya merupakan, dengan menambalnya langsung.
Biasanya sistem mengenali kebocoran ban dapat dicoba dengan memakai sabun ataupun dengan merendam ban di dalam air. Bila terdapat gelembung yang keluar, ban tersebut ditentukan bocor.
Tetapi bila paku telah tertancap lumayan dalam, umumnya hendak susah ditemui. Triknya dapat dengan sedikit mengeduk penggalan yang bocor, setelah itu cungkil paku tersebut gunakan tang buaya ataupun tang capit.
Oleh karena itu, walaupun telah memakai ban tubeless, detikers senantiasa wajib waspada terhadap ranjau paku. Bila membolehkan, membawa perlengkapan tambal spesial buat ban tubeless di dalam bagasi motor. Perlengkapan ini saat ini telah banyak di jual di pasaran dengan biayanya terjangkau.
Sedangkan itu Pegiat Komunitas Sapu Bersih( Saber), Rohim bin Sarman, mengatakan oknum penyebar paku berbeda dengan tambal ban biasa. Mereka umumnya enggan menambal ban, melainkan lebih suka melayani penggantian ban.
" Jika oknum penyebar paku umumnya maunya ditukar ban, tidak ingin nambal. Sebab untung dari jualan ban dalam baru lebih gede. Ban murah abal- abal biayanya Rp 15. 000, ia jual Rp 40. 000- 50. 000," ucap Rohim kepada detikcom.
" Apalagi anggota sahabat ojek online sempat digetok biayanya Rp 60. 000 di Gatsu( Gatot Subroto). Mereka biayanya nembak," sambungnya.
Ia menganjurkan, buat berjaga- jaga, pribadinya lebih menganjurkan bikers bawa seorang diri ban dalam di jok bila sewaktu- waktu harga penggantian ban digetok oknum.
" Ingin nyaman dianjurkan membawa ban dalam seorang diri. Sangat harga masang ban dalam Rp 10. 000, ataupun sangat mahal dipasangin Rp 20. 000. Nah jika terdapat tambal ban tidak ingin tambal, tidak ingin masang ban seorang diri, umumnya itu oknumnya," timpal Rohim yang telah 7 tahun lebih teratur menyisir jalanan dari ranjau paku ini.
Comments
Post a Comment